BAB 6 & 7 KEMISKINAN DAN KESENJANGAN

1. Konsep dan Pengertian Kemiskinan
Pasti kalian semua udah tidak asing lagi dengan kemiskinan kan? Namun jika Anda orang Indonesia pasti sudah terbiasa dengan orang-orang yang menderita kemiskinan di sekeliling kita. Konsep “Kemiskinan” berasal dari kata “Miskin” yang artinya tidak memiliki harta benda. Kemiskinan merupakan suatu kondisi dimana orang tersebut tidak mampu ataupun kekurangan secara material untuk mencukupi sandang , pangan ,dan papan. Setiap orang yang hidup di dunia ini selalu ingin tercukupi segala kebutuhan hidupnya dan tidak pernah ingin untuk hidup dalam kemiskinan. Apalagi seperti sifat manusia yang tidak pernah puas dengan apa yang ia dapatkan.


2. Garis Kemiskinan
Garis kemiskinan adalah penghitungan jumlah penduduk miskin disuatu negara dengan melalui beberapa cara pendekatan. Biasanya garis kemiskinan ini dihitung oleh beberapa lembaga survey dalam bidang ekonomi untuk mengetahui pengaruh kondisi ekonomi terhadap para warga negaranya. Garis kemiskinan ini umumnya dihitung per periode misalnya per tahun atau per bulan Garis kemiskinan dibedakan menjadi dua yaitu garis kemiskinan makanan dan garis kemiskinan non makanan. Garis kemiskinan makanan adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk kegiatan konsumsi dalam hitungan bulan sesuai dengan kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Sedangkan garis kemiskinan non makanan adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan selain yang di konsumsi seperti baju , rumah , sekolah dan peralatan rumah tangga lainnya.


3. Penyebab dan Dampak Kemiskinan
Suatu kejadian atau kondisi tidak mungkin terjadi begitu saja tanpa ada penyebabnya. Seperti kemiskinan juga terjadi karena beberapa hal. Berikut merupakan penyebab dari kemiskinan :
1. Penyelewengan dana oleh para pejabat negara (Korupsi) ,karena yang seharusnya untuk kepentingan warganya bukan untuk kepentingan dia sendiri.
2. Kurangnya pendidikan ,karena pada kenyataannya banyak warga yang tidak mampu membayar biaya sekolah yang sangat mahal saat ini sehingga terpaksa putus sekolah.
3. Tidak memiliki ketrampilan dan keahlian ,karena hal itu warga banyak yang tidak dapat bekerja karena tidak memiliki sesuatu yang dapat dijadikan modal untuk bekerja.
4. Sifat malas , karena sifat malas ini menyebabkan warga untuk tidak berusaha secara keras untuk mendapatkan sejumlah uang yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari sehingga timbul pengangguran.
5. Utang luar negeri ,karena utang negara kita terhadap luar negeri yang terus menumpuk membuat kondisi ekonomi yang seharusnya dapat mensejahterakan rakyat bukan untuk membayar hutang-hutang.
Dampak dari itu semua adalah rakyat menderita kemiskinan yang akan sulit keluar dari kemiskinan apabila itu semua masih melekat pada negara itu. Semakin banyak pula keluarga miskin yang ada di negara kita ini. Bahkan dampak kemiskinan juga berimbas pada anak-anak yang akan menderita penyakit seperti busung lapar , gizi buruk , autis dan bisa juga berujung kematian.


4. Pertumbuhan , Kesenjangan dan Kemiskinan
Kesenjangan adalah ketimpangan distribusi pendapatan yang terjadi antara rakyat berpendapatan tinggi dan rakyat berpendapatan rendah. Sedangkan kemiskinan adalah kondisi tidak mampu atau kekurangan untuk memenuhi kebutuhan selama hidup. Pertumbuhan kesenjangan dan kemiskinan saling berkaitan karena jika masih ada kemiskinan pertumbuhan kesenjangan akan terus meningkat naik. Dalam suatu negara pertumbuhan kesenjangan akan rendah apabila distribusi pendapatan setiap rakyat sudah tidak ada lagi ketimpangan atau tidak merata.


5. Beberapa Indikator Kesenjangan dan Kemiskinan
Indikator kesenjangan adalah cara untuk mengukur ketimpangan distribusi pendapatan yang terjadi di suatu negara. Ada dua cara pendekatan untuk mengukur kesenjangan yaitu Axiomatic dan Stochastic Dominance. Dari dua pendekatan itu , pendekatan dengan cara Axiomatic paling sering digunakan pada negara-negara di dunia dengan menggunakan tiga alat ukur yaitu Generalized Entropy , ukuran Atkinson dan Koefisien Gini. Dari ketiga alat ukur itu Koefisien Gini yang paling umum digunakan terutama pada negara Indonesia.
Indikator Kemiskinan adalah cara untuk mengukur tingkat kemiskinan yang terjadi disuatu negara. Cara yang digunakan setiap negara berbeda-beda karena perbedaan SDA , SDM dan kondisi ekonomi. Untuk Indonesia biasanya Badan Pusat Statistik yang meneliti garis kemiskinan untuk negara kita sering menggunakan pendekatan kebutuhan dasar. Pendekatan kebutuhan dasar ini mengukur dengan cara bagaimana seseorang itu mampu untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian dan tempat tinggal.


6. Kemiskinan di Indonesia
Kemiskinan yang terjadi di Indonesia masih belum dapat dihilangkan karena beberapa faktor penyebab. Bahkan hingga sekarang sepertinya kemiskinan di Indonesia semakin parah. Seperti yang kita lihat di ibukota negara kita saja masih dapat kita jumpai rakyat miskin. Rakyat miskin di Indonesia ini ada yang memang tidak mempunyai pekerjaan tetap dan ada pula yang niat awalnya merantau untuk sukses namun tidak dapat pekerjaan juga. Jika kita lihat saat naik Commuter-Line di sepanjang jalur kereta banyak warga miskin yang membangun tenda-tenda kecil untuk mereka tidur karena tidak mampu membeli rumah di Jakarta , padahal yang mereka lakukan itu sangat membahayakan diri mereka sendiri. Banyak juga anak-anak yang berkeliaran dijalan raya mencari uang untuk membantu orang tuanya yang seharusnya mereka berada disekolah untuk belajar. Pemerintah pun belum dapat berbuat banyak untuk hidup mereka , apalagi ditengah kondisi ekonomi Indonesia yang masih belum stabil.


7. Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan
Terjadinya kemiskinan diakibatkan oleh beberapa faktor , diantaranya :
1. Pendidikan rendah.
2. Kemalasan yang tinggi sehingga menimbulkan pengangguran.
3. Korupsi dikalangan pejabat negara
4. Kurangnya ketrampilan dan keahlian.
5. Kurang tanggapnya Pemerintah.
6. Kondisi ekonomi.


8. Kebijakan Anti Kemiskinan
Pemerintah pun seharusnya dapat sedikit demi sedikit memberantas kemiskinan yang terjadi di negara mereka terutama di Indonesia. Ada beberapa kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk memberantas kemiskinan , yaitu :
1. Memberlakukan wajib belajar 9 tahun, setiap sekolah dilarang meminta bayaran untuk sekolah karena pemerintah sudah menyiapkan dana khusus pendidikan.
2. Mendirikan Balai Latihan Kerja , tempat dimana setiap orang dapat masuk untuk mengasah keterampilan dan keahlian yang dibutuhkan dunia pekerjaan.
3. Memberantas korupsi ,dikalangan pejabat masih banyak yang menyalahgunakan uang untuk kepentingan rakyat.
4. Menghimbau masyarakat untuk berwiraswasta , pemerintah menyediakan pinjaman modal bagi mereka yang ingin berwiraswasta.
5. Menyediakan lebih banyak lapangan pekerjaan.


Sumber : http://putrialfiokta.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB 8 & 9 PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH DAN OTONOMI DAERAH

Berbagai Macam Lingkungan Perusahaan dan Pengaruhnya Terhadap Perusahaan

Tempat dan Kedudukan Perusahaan