Postingan

Perkembangan Terakhir dalam Etika Bisnis dan Profesi

Etika bisnis adalah salah satu hal yang penting diterapkan dalam sebuah perusahaan/organisasi agar tercipta hubungan yang baik. Selain itu, etika bisnis dapat digunakan sebagai pedoman untuk seluruh anggota perusahaan dalam mengerjakan sebuah pekerjaan yang berlandaskan norma dan moral serta sikap yang profesional. Menurut K. Bertens (2001), etika bisnis berkembang dari masa ke masa, yaitu : a.        Situasi Dahulu Sejak awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan fiksuf Yunani lain menyelidiki bagaimana cara mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan bagaimana kehidupan ekonomi serta kegiatan niaga dapat diatur. b.       Masa Peralihan (tahun 1960-an) Pada masa ini ditandai dengan beberapa kejadian seperti pemberontakan yang terjadi antara kuasa dan otoritas di negara Amerika Serikat, revolusi mahasiswi di ibukota Perancis, dan penolakan terhadap establishment (kemapanan). Dengan adanya kejadian tersebut bidang pendidikan manajemen menambahkan mata kuliah yaitu

Isu Etika Signifikan dalam Dunia Bisnis dan Profesi

1.       Benturan Kepentingan Benturan kepentingan merupakan perbedaan yang terjadi antara kepentingan ekonomis perusahaan dengan ekonomis pribadi Komisaris, Direktur maupun investor utama perusahaan. Pada umumnya perusahaan menanamkan kebijakan untuk para karyawannya agar menghindari bentuk investasi, asosiasi atau hubungan lain yang dapat mengganggu penilaian kinerja mereka yang berkaitan dengan kepentingan perusahaan. Selain itu, benturan kepentingan juga dapat muncul ketika seorang karyawan, direktur atau anggota dari keluarganya menerima tunjangan pribadi yang tidak layak sebagai akibat dari kedudukan dalam perusahaan tersebut. Perusahaan atau organisasi pun melakukan upaya agar dapat menghindari benturan kepentingan, berikut ini merupakan contohnya : Menghormati hak setiap anggota perusahaan untuk memiliki kegiatan lain diluar jam kerja, diluar pekerjaan perusahaan dan bebas dari benturan kepentingan. Melaporkan setiap kepentingan atau kegiatan lain diluar pekerjaan kepada

Etika dalam Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen

1.       Tanggungjawab Akuntan Keuangan dan Akuntan Manajemen Menurut Sugiarto (2002), Akuntansi Keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor, pemasok, serta pemerintah. Prinsip utama yang digunakan oleh seorang akuntan keuangan ialah persamaan akuntansi yang memiliki rumus ”Asset = Liabilitas + Ekuitas”.  Akuntan keuangan berkaitan dengan pencatatan setiap transaksi yang terjadi di perusahaan untuk kemudian disusun laporan keuangan di setiap periodenya. Seorang akuntan keuangan bertanggungjawab menyusun laporan untuk kepentingan umum dan kepentingan perusahaan sehingga dapat digunakan untuk menilai prestasi manajer atau sebagai pertanggungjawaban kepada investor. Sejak tahun 1994 para akuntan keuangan di Indonesia menggunakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) sebagai pedoman dalam menyusun laporan keuangan perusahaan. Menurut Chartered Institute of Management Accountants (CIMA), Akuntansi

Etika Dalam Kantor Akuntan Publik

1. Etika Bisnis Akuntan Publik Etika bisnis merupakan satu hal yang sangat penting diterapkan dalam Kantor Akuntan Publik (KAP) agar pekerjaan berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan. Penegakan kode etik bisnis telah dilaksanakan dalam enam organisasi, yaitu Kantor Akuntan Publik, Unit Peer Review Kompartemen Akuntan Publik IAI, Badan Pengawas Profesi Kompartemen Akuntan Publik IAI, Dewan Pertimbangan Profesi IAI, Departemen Keuangan RI dan BPKP. Kode etik profesi merupakah kaidah-kaidah yang menjadi landasan bagi eksistensi profesi dan sebagai dasar terbentuknya kepercayaan masyarakat yang diharapkan dapat menghasilkan kualitas kinerja yang paling baik bagi masyarakat. Ikatan Akuntan Indonesia-Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KP) menerapkan lima aturan etika, yaitu : -           Independensi, integritas dan obyektivitas -           Standar umum dan prinsip akuntansi -           Tanggungjawab kepada klien -           Tanggung jawab kepada rekan satu profesi -        

Etika Dalam Auditing

1. Kepercayaan Publik Kepercayaan publik adalah salah satu hal yang wajib dimiliki oleh setiap profesi termasuk auditor. Seorang auditor yang memiliki sikap independensi dapat memiliki sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak mudah dikendalikan oleh orang lain, tidak tergantung pada orang lain dalam bersikap maupun pengambilan keputusan. Untuk menjaga kepercayaan publik, auditor harus menjalankan tanggungjawab profesionalnya dengan integritas yang tinggi. 2. Tanggungjawab Auditor Kepada Publik Auditor diwajibkan memiliki tanggungjawab dalam setiap pekerjaan yang dilaksanakan, seperti ketika auditor menerima pekerjaan untuk menilai kewajaran laporan keuangan suatu perusahaan sehingga terbebas dari penyimpangan ( fraud ) dan terbuka terhadap publik. Publik menuntut sikap profesionalitas auditor dan komitmen terhadap suatu pekerjaan. Kepercayaan yang publik berikan dapat meningkatkan tujuan atau target suatu perusahan menjadi lebih tinggi dari sebelumnya. 3. Tanggungjawab

Kode Etik Profesi Akuntansi

1. Kode Perilaku Profesional Dalam mengerjakan suatu pekerjaan kita dituntut untuk bersikap profesional. Kode perilaku profesional digunakan sebagai pedoman yang mengatur setiap anggota dan pengikat suatu anggota dalam melakukan setiap tindakan. Selain itu, kode etik profesional juga dapat digunakan sebagai alat kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh setiap profesi. Maka dari itu seorang profesi akuntan harus menerapkan standar profesionalisme yang tinggi untuk mencapai tujuan perusahaan yang ditargetkan. Dalam perusahaan kode etik profesionalisme juga bermanfaat untuk mencegah kecurangan ( fraud ) seperti penyalahgunaan data keuangan, penyimpangan jabatan, dan lain-lain. 2. Prinsip-Prinsip Etika a.        IFAC Menurut Kode Etik Akuntan Profesional versi tahun 2001, IFAC menyatakan alasan akuntan profesional harus melayani kepentingan publik, yaitu : Tanda yang membedakan suatu profesi adalah penerimaan tanggungjawab kepada publik. Tanggungj

Perilaku Etika Dalam Profesi

1.       Akuntansi Sebagai Profesi dan Peran Akuntan Menurut International Federation of Accountans (2003), Profesi Akuntansi adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah dan akuntan sebagai pendidik. Sedangkan, dalam arti sempit, Profesi Akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerajaan audit, akuntansi, pajak dan konsultan manajemen. Agar dapat dikatakan profesi, biasanya akuntan harus memiliki beberapa syarat sebagai pihak yang memerlukan profesi, mempercayai hasil kerjanya. 2.       Ekspektasi Publik Ekspektasi publik ialah tanggapan baik  yang positif maupun negatif yang dikemukakan oleh masyarakat tentang etika yang berlaku di masyarakat luas. Sebab ekspektasi adalah bersifat bebas tetapi tidak mengurangi nilai etik